LAMBANG DAERAH
1. DASAR HUKUM
- Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.
- Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 1968 Tentang Penggunaan Lambang Daerah.
- Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.
2. MAKNA LAMBANG DAERAH
Bentuk Gambar/ Lambang:
- Perisai Bersudut Lima. Melambangkan dasar
negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, “Pancasila” yang harus kita
pertahankan sampai akhir zaman. Karena Pancasila sebagai jiwa bangsa
Indonesia selaras dengan tuntutan budi nurani umat manusia di dunia ini.
- Garis merah dan putih yang melingkari separo perisai
Lambang Bendera Negara kita. Merah berarti berani dan Putih berarti suci, sebagai jiwa bangsa Indonesia, berani karena kesucian, didalamnya terkandung makna kebenaran, kebijaksanaan dan keadilan serta tidak meninggalkan dasar Dasar Negara Indonesia, Pancasila. Garis hitam melingkar dibagian bawah separo perisai (sebagai kelanjutan garis merah), berarti kebenaran.
- Tulisan “TATA PRAMANA HARGENG PRAJA”.
Makna dari tekad Pemerintah dan masyarakat Pacitan untuk menciptakan pemerintahan yang arif bijaksana serta mampu mengayomi dan mewujudkan masyarakat yang adil makmur, tata tentrem kerto raharjo di dalam wilayah yang dipenuhi bukit-bukit.
- Bintang Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila Pertama dari Pancasila.
- Gunung Lima Menunjukkan bahwa geografi Pacitan. Dimana terletak Gunung Lima yang terkenal sebagai tempat bertapa/ bersemedi.
- Pintu gerbang dan Tugu Pahlawan Pacitan.
Mengingatkan kepada kita sebagai masyarakat Pacitan, kepada para pahlawan/patroit Pacitan yang telah gugur sebagai kusuma bangsa yang dulu telah gigih melawan kaum kolonial demi menegakkan kemerdekaan Nusa dan Bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi Sapta Marga yang dituliskan sebagai pohon kelapa berdaun tujuh di atas Tugu Taman Pahlawan.
- Laut Berombak Empat
Digambar melengkung (berbatas gambar rantai) yang menunjukkan letak geografi Pacitan ditepi teluk yang melengkung dan menjorok kedaratan.
Ombak digambar 4, gunung digambar 5 buah, padi berjumlah 17, dan kapas berjumlah 8, bila dirangkai menjadi 17-8-“45 adalah tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Rantai (Membatasi Laut).
Persatuan dan kesatuan masyarakat Pacitan khususnya dan Indonesia pada umumnya yang harus digalang.
- Ketela Pohon dan Bambu
Sebagai tanaman rakyat Pacitan, yang merupakan sumber penghidupan selama berabad-abad telah menghidupkan semangat juang dan kerja keras masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
- Padi dan Kapas
Padi adalah bahan makanan pokok, sedangkan kapas bahan sandang. Ini diartikan sebagai pengharapan seluruh rakyat Indonesia terwujudnya murah pangan dan sandang.
G E
O G R A F I
Kondisi
Fisik Wilayah Pacitan
Pacitan
merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak
di bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 110º
55'-111º 25' Bujur Timur dan 7º 55'- 8º 17' Lintang Selatan,
dengan luas wilayah 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha. Luas
tersebut sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %,
gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah
Kabupaten Pacitan dan jurang terjal yang termasuk dalam deretan Pegunungan
Seribu yang membujur sepanjang selatan Pulau Jawa, sedang selebihnya
merupakan dataran rendah.
Dari
aspek topografi menunjukkan bentang daratannya bervariasi dengan kemiringan
sebagai berikut :
Bila
ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol
Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran Tuf dengan
Vulkan serta komplek Litosol Kemerahan yang ternyata di dalamnya banyak
mengandung potensi bahan galian mineral.
Pacitan
disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur
Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa dengan rentangan
sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah Pegunungan Seribu memiliki ciri khas
yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala
Milosen (dimulai sekitar 21.000.000 – 10.000.000 tahun silam). Endapan itu
kemudian mengalami pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang
paling muda dan paling singkat (sekitar 500.000 tahun silam – sekarang).
Gejala-gejala
kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada kala Plestosen, yaitu sekitar
1.000.000 tahun Sebelum Masehi. Endapan-endapan itu kemudian tererosi oleh
sungai maupun perembesan – perembesan air hingga membentuk suatu pemandangan
KARST yang meliputi ribuan bukit kecil. Ciri-ciri pegunungan KARST ialah
berupa bukit-bukit berbentuk kerucut atau setengah bulatan.
Bersamaan
dengan kala geologis tersebut, yakni pada zaman kwarter awal telah muncul di
muka bumi ini jenis manusia pertama : Homo Sapiens, yang karena kelebihannya
dalam menggunakan otak atau akal, secara berangsur-angsur kemudian menguasai
alam sebagaimana tampak dari tahap-tahap perkembangan sosial dan kebudayaan
yaitu dari hidup mengembara (nomaden) sebagai pengumpul makanan, menjadi
setengah pengembara/menetap dengan kehidupan berburu, kemudian menetap dengan
kehidupan penghasil makanan. Adapun tingkat kebudayaannya yaitu dari zaman
batu tua (Palaeolithicum), zaman batu madia (messolithicum), dan zaman batu
muda (neolithicum).
Letak
Geografis
Kabupaten
Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi
Jawa Tengah dan daerah Istimewa Jogyakarta merupakan pintu gerbang bagian
barat dari Jawa Timur dengan kondisi fisik pegunungan kapur selatan yang
membujur dari Gunung kidul ke Kabupaten Trenggalek menghadap ke Samudera
Indonesia.
Adapun
wilayah administrasi terdiri dari dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan
dan 166 Desa, dengan letak geografis berada antara 110º 55' - 111º 25'
Bujur Timur dan 7º 55' - 8º 17' Lintang Selatan.
Batas-batas
Administrasi :
Apabila
diukur dari permukaan laut, ketinggian tempat itu dapat dirinci sebagai
berikut :
Ditinjau
dari sudut geografisnya wilayah Kabupaten Pacitan seluas 1.389,8716 Km² atau
138.987,16 Ha sebagian besar tanahnya terdiri atas :
|
KONDISI WILAYAH
Wilayah
Kecamatan Nawangan terletak disebelah timur laut Kota Pacitan dan
merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah
dengan jarak Ibu Kota Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten Pacitan sejauh 24
Km. Sedangkan Desa yang terletak didaerah perbatasab yaitu : Desa
Gondang Mujing, Sempu, Nawangan Tokawi, Jetis Lor, Penggung, Pakis Baru
dan Desa Ngromo. Dengan batas wilayah sebelah utara Kecamatan Jatirogo,
Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri, sebelah Timur Kecamatan Bandar,
Sebelah selatan Kecamatan Arjosari dan sebelah Barat Kecamatan Karang
Tengah Kabupaten Wonogiri.
Kecamatan
Nawangan merupakan daratan tinggi dan pegunungan dengan luas 64,96 km
atau 48,98 dari wilayah kecamatan terletak pada ketinggian 500-1000 m
dpl, dan61,96 atau 51,02 % pada ketinggian lebih dari m dpl.
Faktor
iklim dan curah hujan di wilayah Kecamatan Nawangan dipengaruhi oleh
kondisi geografis yang sebagian besar terdiri dari perbukitan dan curah
hujan rata-rata berkisar 1.921 mm/tahun dan suhu udaraantara 22º C
sampai dengan 26º C.
Kondisi
Hidrologi di Wilayah Kecamatan dilalui oleh sungai yang berhulu
dibagian utara dan pada umumnya sungai-sungai tersebut digunakan untuk
keperluan PDAM.pengairan sawah, mandi dan cuci.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar