Jumat, 21 Juni 2013


LAMBANG DAERAH



1. DASAR HUKUM

  1. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.
  2. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 1968 Tentang Penggunaan Lambang Daerah.
  3. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.

2. MAKNA LAMBANG DAERAH
Bentuk Gambar/ Lambang:
  1. Perisai Bersudut Lima. Melambangkan dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, “Pancasila” yang harus kita pertahankan sampai akhir zaman. Karena Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia selaras dengan tuntutan budi nurani umat manusia di dunia ini.
  2. Garis merah dan putih yang melingkari separo perisai
    Lambang Bendera Negara kita. Merah berarti berani dan Putih berarti suci, sebagai jiwa bangsa Indonesia, berani karena kesucian, didalamnya terkandung makna kebenaran, kebijaksanaan dan keadilan serta tidak meninggalkan dasar Dasar Negara Indonesia, Pancasila. Garis hitam melingkar dibagian bawah separo perisai (sebagai kelanjutan garis merah), berarti kebenaran.
  3. Tulisan “TATA PRAMANA HARGENG PRAJA”.
    Makna dari tekad Pemerintah dan masyarakat Pacitan untuk menciptakan pemerintahan yang arif bijaksana serta mampu mengayomi dan mewujudkan masyarakat yang adil makmur, tata tentrem kerto raharjo di dalam wilayah yang dipenuhi bukit-bukit.
  4. Bintang Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila Pertama dari Pancasila.
  5. Gunung Lima Menunjukkan bahwa geografi Pacitan. Dimana terletak Gunung Lima yang terkenal sebagai tempat bertapa/ bersemedi.
  6. Pintu gerbang dan Tugu Pahlawan Pacitan.
    Mengingatkan kepada kita sebagai masyarakat Pacitan, kepada para pahlawan/patroit Pacitan yang telah gugur sebagai kusuma bangsa yang dulu telah gigih melawan kaum kolonial demi menegakkan kemerdekaan Nusa dan Bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi Sapta Marga yang dituliskan sebagai pohon kelapa berdaun tujuh di atas Tugu Taman Pahlawan.
  7. Laut Berombak Empat
    Digambar melengkung (berbatas gambar rantai) yang menunjukkan letak geografi Pacitan ditepi teluk yang melengkung dan menjorok kedaratan.
    Ombak digambar 4, gunung digambar 5 buah, padi berjumlah 17, dan kapas berjumlah 8, bila dirangkai menjadi 17-8-“45 adalah tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
  8. Rantai (Membatasi Laut).
    Persatuan dan kesatuan masyarakat Pacitan khususnya dan Indonesia pada umumnya yang harus digalang.
  9. Ketela Pohon dan Bambu
    Sebagai tanaman rakyat Pacitan, yang merupakan sumber penghidupan selama berabad-abad telah menghidupkan semangat juang dan kerja keras masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
  10. Padi dan Kapas
    Padi adalah bahan makanan pokok, sedangkan kapas bahan sandang. Ini diartikan sebagai pengharapan seluruh rakyat Indonesia terwujudnya murah pangan dan sandang.


 G E O G R A F I
Kondisi Fisik Wilayah Pacitan
Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak di bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 110º 55'-111º 25' Bujur Timur dan 7º 55'- 8º 17' Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha. Luas tersebut sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %, gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah Kabupaten Pacitan dan jurang terjal yang termasuk dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang selatan Pulau Jawa, sedang selebihnya merupakan dataran rendah.
Dari aspek topografi menunjukkan bentang daratannya bervariasi dengan kemiringan sebagai berikut :
1.
Datar (kelas kelerengan 0-5%) dengan luas 55,59 Km² atau 4% dari luas    wilayah Kabupaten Pacitan.
2.
Berombak (kelas kelerengan 6-10%) dengan luas 138,99 Km² atau 10% dari luas wilayah Kabupaten Pacitan.
3.
Bergeklombang (kelas kelerengan 11-30%) dengan luas 333,57 Km² 24% dari luas wilayah Kabupaten Pacitan.
4.
Berbukit (kelas kelerangan 31-50%) dengan luas 722,73 Km² atau 52% dari luas wilayah di Kabupaten Pacitan.
5.
Bergunung (kelas kelerengan > 52%) dengan luas 138,99 Km² atau 10% dari         luas wilayah di Kabupaten Pacitan.
Bila ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran Tuf dengan Vulkan serta komplek Litosol Kemerahan yang ternyata di dalamnya banyak mengandung potensi bahan galian mineral.
Pacitan disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa dengan rentangan sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah Pegunungan Seribu memiliki ciri khas yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala Milosen (dimulai sekitar 21.000.000 – 10.000.000 tahun silam). Endapan itu kemudian mengalami pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling muda dan paling singkat (sekitar 500.000 tahun silam – sekarang).
Gejala-gejala kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada kala Plestosen, yaitu sekitar 1.000.000 tahun Sebelum Masehi. Endapan-endapan itu kemudian tererosi oleh sungai maupun perembesan – perembesan air hingga membentuk suatu pemandangan KARST yang meliputi ribuan bukit kecil. Ciri-ciri pegunungan KARST ialah berupa bukit-bukit berbentuk kerucut atau setengah bulatan.
Bersamaan dengan kala geologis tersebut, yakni pada zaman kwarter awal telah muncul di muka bumi ini jenis manusia pertama : Homo Sapiens, yang karena kelebihannya dalam menggunakan otak atau akal, secara berangsur-angsur kemudian menguasai alam sebagaimana tampak dari tahap-tahap perkembangan sosial dan kebudayaan yaitu dari hidup mengembara (nomaden) sebagai pengumpul makanan, menjadi setengah pengembara/menetap dengan kehidupan berburu, kemudian menetap dengan kehidupan penghasil makanan. Adapun tingkat kebudayaannya yaitu dari zaman batu tua (Palaeolithicum), zaman batu madia (messolithicum), dan zaman batu muda (neolithicum).
Letak Geografis
Kabupaten Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan daerah Istimewa Jogyakarta merupakan pintu gerbang bagian barat dari Jawa Timur dengan kondisi fisik pegunungan kapur selatan yang membujur dari Gunung kidul ke Kabupaten Trenggalek menghadap ke Samudera Indonesia.
Adapun wilayah administrasi terdiri dari dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 166 Desa, dengan letak geografis berada antara 110º 55' - 111º 25' Bujur Timur dan 7º 55' - 8º 17' Lintang Selatan.
Batas-batas Administrasi :
1.
Sebelah timur
:
Kabupaten Trenggalek.
2.
Sebelah Selatan
:
Samudera Indonesia.
3.
Sebelah Barat
:
Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).
4.
Sebelah Utara
:
Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).
Apabila diukur dari permukaan laut, ketinggian tempat itu dapat dirinci sebagai berikut :
1.
Ketinggian 0 – 25 m, seluas 37,76 km atau 2,62 % luas wilayah.
2.
Ketinggian 25 – 100 m, seluas 38 km atau 2,67 % luas wilayah.
3.
Ketinggian 100 – 500 m, seluas 747,75 km atau 52,68 % luas wilayah.
4.
Ketinggian 500 – 1000 m, seluas 517,13 km atau 36,43 % luas wilayah.
5.
Ketinggian 1000 m, seluas 79,40 km atau 5,59 % luas wilayah.
Ditinjau dari sudut geografisnya wilayah Kabupaten Pacitan seluas 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha sebagian besar tanahnya terdiri atas :
1.
Tanah ladang
:
21,51% atau 29.890,58 ha.
2.
Pemukiman Penduduk
:
02,27% atau 3.153,33 ha.
3.
Hutan
:
58,56% atau 81.397 ha.
4.
Sawah
:
09,36% atau 13.014,26 ha.
5.
Pesisir dan tanah kosong
:
08,29% atau 11.530,99 ha.




















KONDISI WILAYAH
Wilayah Kecamatan Nawangan terletak disebelah timur laut Kota Pacitan dan merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan jarak Ibu Kota Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten Pacitan sejauh 24 Km. Sedangkan Desa yang terletak didaerah perbatasab yaitu : Desa Gondang Mujing, Sempu, Nawangan Tokawi, Jetis Lor, Penggung, Pakis Baru dan Desa Ngromo. Dengan batas wilayah sebelah utara Kecamatan Jatirogo, Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri, sebelah Timur Kecamatan Bandar, Sebelah selatan Kecamatan Arjosari dan sebelah Barat Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Wonogiri.
Kecamatan Nawangan merupakan daratan tinggi dan pegunungan  dengan luas 64,96 km atau 48,98 dari wilayah kecamatan terletak pada ketinggian 500-1000 m dpl, dan61,96 atau 51,02 % pada ketinggian lebih dari m dpl.
Faktor iklim dan curah hujan di wilayah Kecamatan Nawangan dipengaruhi oleh kondisi geografis yang sebagian besar terdiri dari perbukitan dan curah hujan rata-rata berkisar 1.921 mm/tahun dan suhu udaraantara 22º C sampai dengan 26º C.
Kondisi Hidrologi di Wilayah Kecamatan dilalui oleh sungai yang berhulu dibagian utara dan pada umumnya sungai-sungai tersebut digunakan untuk keperluan PDAM.pengairan sawah, mandi dan cuci.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar