Ikatan Anak Rantau Pacitan Menjalin Kebersamaan Dalam Kesatuan Dan Persaudaraan
Kamis, 18 Juli 2013
Masih ada harapan untuk perubahan, Masih ada cinta untuk pengabdian, Masih ada asa untuk berkarya, Mari bangun bersama peradaban islam nan gemilang. Mulai lagi di hari nan fitri, diawali dengan maaf dan ikhlas. Mohon MAAF jika ada kata2 & sikap yang kurang berkenan dihati Atas segala khilaf. Mari bersama bangun peradaban Islam nan mulia.. Minal aidzin wal faidzin.
Selasa, 16 Juli 2013
APA ITU KOMUNITAS
1. Komunitas itu bisa diartikan terbentuk dari sekumpulan orang yang mempunyai kesamaan hobi, kecintaan, kesukaan, ketertarikan pada suatu bidang atau hal~hal tertentu. Gampangnya saja, misalnya saja Komunitas SGFC (Sugar Glider Fun & Crazy) yang terjalin karena memiliki kesamaan kesukaan pada binatang.
2. Komunitas sejatinya adalah wadah untuk berkumpul, belajar, berbagi dan bermanfaat untuk sesama, karena pada mulanya yang melatar belakangi penyatuan orang~orang dalam sebuah komunitas karena kesamaan rasa, satu cita, satu impian dan cinta yang ingin sama~sama dibagi dan diraih bersama. Sejatinya komunitas itu adalah ladang amal untuk saling berbagai dan bermanfaat untuk sesama.
3. Adanya kepengurusan dalam sebuah komunitas itu pada dasarnya kembali komunitas itu sendiri, namun bagi saya pribadi, adanya sebuah kepengurusan dalam sebuah komunitas itu perlu dan penting, meski mungkin kepengurusannya tak perlu dibuat baku dan kaku layaknya sebuah organisasi pada umumnya yang mempunyai juklak dan sederet aturan keras karena itu justru akan menjadi beban untuk semua anggota dari sebuah komunitas. karena seperti sebuah kapal, maka harus ada kapten yang harus memimpin, mengatur dan membagi tugas kesemua anak buahnya supaya pelayaran kapal itu bisa sejalan pada rute yang sama. Tak bisa kita bayangkan jika semua pihak dalam kapal itu menjadi pemimpin pasti kapalnya bukannya berjalan baik, malah bisa jadi akan karam dan berakhir menyedihkan.
4. Semakin banyaknya “kepala” yang berkumpul dalam sebuah komunitas tentu saja akan lahir juga bermacam ide yang berbeda, tak jarang perbedaan pendapat cenderung menjadi bumerang yang merusak keutuhan yang telah dibina oleh sebuah komunitas bahkan tak mustahil memecah belah komunitas tersebut menjadi hancur. Sungguh sedih rasanya jika harus begini jadinya, kedewasaan sikap dari semua pihak dengan meredam ego masing~masing mungkin akan menjadi langkah bijak untuk menghindarkan sebuah komunitas dari sebuah kericuhan. Dan yang perlu dicatat, komunitas bisa dibaratkan sekolah untuk bisa belajar menghargai pendapat orang lain dan tidak mau menang sendiri.
5. Jika perpecahan dalam sebuah Komunitas itu tak lagi mampu dibendung, kunci yang pertama adalah saling menginstropeksi diri masing-masing, memberikan waktu untuk hati dan pikiran kita masing~masing untuk memilah dengan bijak apa yang telah kita lakukan ini, benar untuk kebaikan komunitas atau hanya untuk kepentingan diri pribadi kita semata? pada kondisi ini seharusnya kita sama~sama untuk tengok kembali kemasa dimana awal terbentuknya komunitas ini lahir, dimana impian yang ranum kala itu untuk kita kecup secara bersama haruskah berakhir seperti ini? Pasti jauh dihati terkecil kitapun akan meringis pedih jika membayangkan komunitas yang dengan susah dan senang, tawa dan tangis kita bangun bersama akan berakhir hanya karena tak mampunya kita menakar keegoan kita. Sungguh sangat disayangkan.
Kunci keduanya adalah menjalin komunikasi yang sehat, dimana kita bisa duduk bersama~sama untuk mencari solusi, bukan berdebat dan membiarkan perselisihan berlarut~larut dan mengganggu kenyamanan seluruh anggota yang ada, jika komunikasi yang kita jalin didunia maya tak cukup mampu memberi jalan keluar, sepertinya menggelar perjumpaan dalam tatap muka langsung harus ditempuh untuk mengakhiri perselisihan supaya tidak berlanjut, melibatkan orang yang dituakan “yang dihormati” dalam sebuah komunitaspun perlu kita lakoni untuk menyembatani kedua belah pihak yang berselisih untuk mempercepat titik temu dan penyelesaian masalah. Dalam hal ini hanya cinta yang mampu mendamaikan benci
6. Masuk dalam sebuah komunitas buat saya pribadi tentu saja mempunyai keuntungan atau manfaat yang bisa kita petik antara lain:
a). Sudah pasti dalam sebuah komunitas kita akan bertemu dengan orang~orang baru, yang membuat kita akhirnya saling berinteraksi sehingga hubungan pertemanan dan persaudaraanpun akan terjalin dengan indah bahkan tak mustahil bisa bertemu jodoh
b). Kesempatan untuk menimba ilmu dan belajar serta menambah wawasan dari teman~teman yang lain pasti terbuka lebar apalagi mungkin ada teman~teman yang sudah ahli dan jago dalam komunitas tersebut.
c). Dalam sebuah komunitas, kita bisa saling sharing berbagai pengalam baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan untuk dijadikan pembelajaran dan pembekalan bagi teman~teman yang lain untuk bisa lebih baik lagi.
d). Rasa kompak dan kesetiakawanan akan terpupuk seiring waktu, sehingga rasa solideritaspun kian subur dihati kita untuk saling bahu membahu dan saling membantu jika ada teman komunitas yang sedang kesulitan.
e). Bergabung dengan sebuah komunitas itu murupakan ladang silaturahmi kita dengan sesama dan konon katanya bersilaturahmi bisa melancarkan rejeki, korelasinya dengan melancarkan rejeki adalah dengan seringnya kita berkomunikasi dan menjalin silaturahmi dengan sesama maka lama~kelamaan akan mempunyai hubungan yang baik yang selanjutnya akan berkembang menjadi kepercayaan dan amanah, dengan begitu tak mustahil ketika kita kesulitan (Misalnya, mencari kerjaan) maka teman~teman yang lain akan dengan senang hati mengabarkan adanya lowongan kerja dikantornya.
Lima Puluh Satu Keutamaan Dzikrullah
Allah tabaraka wa ta’ala berfirman :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152). Ibnul Qayyim mengatakan, “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.”
Berikut kami hadirkan bukan hanya Satu, tapi Lima Puluh Satu keutamaan dzikir yang ditulis oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal -hafizhahullah-, semoga kita dapat meraih seluruh keutamaan tersebut.
(1) Dengan dzikir akan mengusir setan.
(2) Dzikir mudah mendatangkan ridho Ar Rahman.
(3) Dzikir dapat menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
(4) Dzikir membuat hati menjadi gembira dan lapang.
(5) Dzikir menguatkan hati dan badan.
(6) Dzikir menerangi hati dan wajah pun menjadi bersinar.
(7) Dzikir mudah mendatangkan rizki.
(8) Dzikir membuat orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
(9) Dzikir akan mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
(10) Dzikir akan mendekatkan diri seseorang pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.
(11) Dzikir akan mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan.
(12) Dengan berdzikir, seseorang akan semakin dekat pada Allah sesuai dengan kadar dzikirnya pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya.
(13) Dzikir akan semakin menambah ma’rifah (pengenalan pada Allah). Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma’rifah seseorang pada Allah.
(14) Dzikir mendatangkan rasa takut pada Rabb ‘azza wa jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.
(15) Dzikir akan mudah meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al Baqarah: 152). Ibnul Qayyim mengatakan, “Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.”
(16) Dengan dzikir, hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟
“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”
(17) Hati dan ruh semakin kuat dengan dzikir. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.
(18) Dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati disebabkan lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah dengan dzikir, taubat dan istighfar.
(19) Dzikir akan menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan.
(20) Dzikir pada Allah dapat menghilangkan kerisauan.
(21) Ketika seorang hamba rajin mengingat Allah (berdzikir), maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh.
(22) Jika seseorang mengenal Allah -dengan dzikir- dalam keadaan lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit.
(23) Dzikir akan menyelematkan seseorang dari adzab neraka.
(24) Dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat.
(25) Dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil.
(26) Majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis setan.
(27) Orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya.
(28) Dzikir akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di hari kiamat.
(29) Karena tangisan orang yang berdzikir, Allah akan memberikan naungan ‘Arsy padanya di hari kiamat yang amat panas.
(30) Sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta.
(31) Dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia.
(32) Dzikir adalah tanaman surga.
(33) Pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir tidak diberikan pada amalan lainnya.
(34) Senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19)
(35) Dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari berbangkit.
(36) Dzikir adalah ro’sul umuur (inti segala perkara). Siapa yang dibukakan kemudahan dzikir, maka ia akan memperoleh berbagai kebaikan. Siapa yang luput dari pintu ini, maka luputlah ia dari berbagai kebaikan.
(37) Dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap (yang lalai). Hati bisa jadi sadar dengan dzikir.
(38) Orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama dengan-Nya. Kebersamaan di sini adalah dengan kebersamaan yang khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti mengetahui atau meliputi hamba-Nya. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik Allah. Kebersamaan yang dimaksudkan sebagaimana firman Allah Ta’ala,
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An Nahl: 128)
وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 249)
وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut: 69)
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS. At Taubah: 40)
(39) Dzikir dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, juga dapat menyamai seseorang yang menunggang kuda dan berperang dengan pedang (dalam rangka berjihad) di jalan Allah.
Sebagaimana terdapat dalam hadits,
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ
“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.”[1]
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Sungguh aku banyak bertasbih pada Allah Ta’ala (mengucapkan subhanallah) lebih aku sukai dari beberapa dinar yang aku infakkan fii sabilillah (di jalan Allah).”
(40) Dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah dikatakan bersyukur pada Allah Ta’ala orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Mu’adz,
« يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ ». فَقَالَ « أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ »
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah, aku mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu’adz-, janganlah engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan ‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah tolonglah aku untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu).”[2] Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur. Begitu pula Allah Ta’ala menggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta’ala,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152). Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan.
(41) Makhluk yang paling mulia adalah yang bertakwa yang lisannya selalu basah dengan dzikir pada Allah. Orang seperti inilah yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ia pun menjadikan dzikir sebagai syi’arnya.
(42) Hati itu ada yang keras. Kerasnya hati dapat dilebut dengan berdzikir pada Allah. Oleh karena itu, siapa yang ingin sembuh dari hati yang keras, maka perbanyaklah dzikir pada Allah.
Ada yang berkata kepada Al Hasan, “Wahai Abu Sa’id, aku mengadukan padamu akan kerasnya hatiku.” Al Hasan berkata, “Lembutkanlah dengan dzikir pada Allah.”
Ketika hati semakin lalai, semakin keras hati tersebut. Jika seseorang berdzikir pada Allah, lelehlah kekerasan hati sebagaimana timah itu dapat meleleh dengan api. Kerasnya hati akan meleleh semisal itu, yaitu dengan dzikir pada Allah.
(43) Dzikir adalah obat hati sedangkan lalai dari dzikir adalah penyakit hati.
Mak-huul, seorang tabi’in, berkata, “Dzikir kepada Allah adalah obat (bagi hati). Sedangkan sibuk membicarakan (‘aib) manusia, itu adalah penyakit.”
(44) Tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat Allah dan selamat dari murka-Nya selain dzikir pada Allah. Jadi dzikir adalah sebab datangnya nikmat dan tertolaknya murka Allah. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7). Dzikir adalah inti syukur sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan semakin bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah.
(45) Dzikir menyebabkan datangnya shalawat Allah dan dari malaikat bagi orang yang berdzikir. Dan siapa saja yang mendapat shalawat (pujian) Allah dan malaikat, sungguh ia telah mendapatkan keuntungan yang besar. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا (42) هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا (43)
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43)
(46) Dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah melakukan ketaatan. Karena Allah-lah yang menjadikan hamba mencintai amalan taat tersebut, Dia-lah yang memudahkannya dan menjadikan terasa nikmat melakukannya. Begitu pula Allah yang menjadikan amalan tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat dan ada rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan taat tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir. Demikianlah banyak bukti yang menjadi saksi akan hal ini.
(47) Dzikir pada Allah akan menjadikan kesulitan itu menjadi mudah, suatu yang terasa jadi beban berat akan menjadi ringan, kesulitan pun akan mendapatkan jalan keluar. Dzikir pada Allah benar-benar mendatangkan kelapangan setelah sebelumnya tertimpa kesulitan.
(48) Dzikir pada Allah akan menghilangkan rasa takut yang ada pada jiwa dan ketenangan akan mudah diraih. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir akan selalu merasa takut dan tidak pernah merasakan rasa aman.
(49) Dzikir akan memberikan seseorang kekuatan sampai-sampai ia bisa melakukan hal yang menakjubkan. Contohnya adalah Ibnu Taimiyah yang sangat menakjubkan dalam perkataan, tulisannya, dan kekuatannya. Tulisan Ibnu Taimiyah yang ia susun sehari sama halnya dengan seseorang yang menulis dengan menyalin tulisan selama seminggu atau lebih. Begitu pula di medan peperangan, beliau terkenal sangat kuat. Inilah suatu hal yang menakjubkan dari orang yang rajin berdzikir.
(50) Orang yang senantiasa berdzikir di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi, semisal gunung dan tanah, akan menjadi saksi baginya di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah Ta’ala,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5)
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az Zalzalah: 1-5)
(51) Jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan terlalaikan dari perkataan yang batil seperti ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), perkataan sia-sia, memuji-muji manusia (secara berlebihan), dan mencela manusia. Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tersebut. Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.[3]
Dari artikel ‘51 Keutamaan Dzikir — Muslim.Or.Id‘
Sabtu, 13 Juli 2013
Ganjaran Untuk Mereka yang Berpuasa
Apa yang Akan Didapat Oleh Orang Yang Berpuasa dan Orang Yang Meninggalkannya? Sahkah Puasa Tanpa Sholat?
Ganjaran Untuk Mereka yang Berpuasa
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang
dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan
yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah
untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah
meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa
akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka
dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang
yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR. Muslim no. 1151)
Dalam riwayat lain dikatakan,
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.” (HR. Bukhari no. 1904)
Dalam riwayat Ahmad dikatakan,
Dalam riwayat Ahmad dikatakan,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ الْعَمَلِ كَفَّارَةٌ إِلاَّ الصَّوْمَ وَالصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
“Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang
artinya), “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan
puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan
membalasnya”.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
Pahala yang Tak Terhingga di Balik Puasa
Dari riwayat pertama, dikatakan bahwa
setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus
kebaikan yang semisal. Kemudian dikecualikan amalan puasa. Amalan puasa
tidaklah dilipatgandakan seperti tadi. Amalan puasa tidak dibatasi
lipatan pahalanya. Oleh karena itu, amalan puasa akan dilipatgandakan
oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan.
Kenapa bisa demikian? Ibnu Rajab Al
Hambali –semoga Allah merahmati beliau- mengatakan,”Karena puasa adalah
bagian dari kesabaran”. Mengenai ganjaran orang yang bersabar, Allah
Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)
Sabar itu ada tiga macam yaitu [1] sabar
dalam melakukan ketaatan kepada Allah, [2] sabar dalam meninggalkan
yang haram dan [3] sabar dalam menghadapi takdir yang terasa
menyakitkan. Ketiga macam bentuk sabar ini, semuanya terdapat dalam
amalan puasa. Dalam puasa tentu saja di dalamnya ada bentuk melakukan
ketaatan, menjauhi hal-hal yang diharamkan, juga dalam puasa seseorang
berusaha bersabar dari hal-hal yang menyakitkan seperti menahan diri
dari rasa lapar, dahaga, dan lemahnya badan. Itulah mengapa amalan
puasa bisa meraih pahala tak terhingga sebagaimana sabar.
Amalan Puasa Khusus untuk Allah
Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Allah Ta’ala berfirman, “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.
Riwayat ini menunjukkan bahwa setiap amalan manusia adalah untuknya.
Sedangkan amalan puasa, Allah khususkan untuk diri-Nya. Allah
menyandarkan amalan tersebut untuk-Nya.
Kenapa Allah bisa menyandarkan amalan puasa untuk-Nya?
[Alasan pertama] Karena
di dalam puasa, seseorang meninggalkan berbagai kesenangan dan
berbagai syahwat. Hal ini tidak didapati dalam amalan lainnya. Dalam
ibadah ihram, memang ada perintah meninggalkan jima’ (berhubungan badan
dengan istri) dan meninggalkan berbagai harum-haruman. Namun bentuk
kesenangan lain dalam ibadah ihram tidak ditinggalkan. Begitu pula
dengan ibadah shalat. Dalam shalat memang kita dituntut untuk
meninggalkan makan dan minum. Namun itu dalam waktu yang singkat.
Bahkan ketika hendak shalat, jika makanan telah dihidangkan dan kita
merasa butuh pada makanan tersebut, kita dianjurkan untuk menyantap
makanan tadi dan boleh menunda shalat ketika dalam kondisi seperti itu.
Jadi dalam amalan puasa terdapat bentuk
meninggalkan berbagai macam syahwat yang tidak kita jumpai pada amalan
lainnya. Jika seseorang telah melakukan ini semua –seperti meninggalkan
hubungan badan dengan istri dan meninggalkan makan-minum ketika
puasa-, dan dia meninggalkan itu semua karena Allah, padahal tidak ada
yang memperhatikan apa yang dia lakukan tersebut selain Allah, maka ini
menunjukkan benarnya iman orang yang melakukan semacam ini. Itulah
yang dikatakan oleh Ibnu Rajab, “Inilah yang menunjukkan benarnya iman
orang tersebut.” Orang yang melakukan puasa seperti itu selalu
menyadari bahwa dia berada dalam pengawasan Allah meskipun dia berada
sendirian. Dia telah mengharamkan melakukan berbagai macam syahwat yang
dia sukai. Dia lebih suka mentaati Rabbnya, menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya karena takut pada siksaan dan selalu
mengharap ganjaran-Nya. Sebagian salaf mengatakan, “Beruntunglah orang
yang meninggalkan syahwat yang ada di hadapannya karena mengharap janji
Rabb yang tidak nampak di hadapannya.”. Oleh karena itu, Allah
membalas orang yang melakukan puasa seperti ini dan Dia pun
mengkhususkan amalan puasa tersebut untuk-Nya dibanding amalan-amalan
lainnya.
[Alasan kedua] Puasa
adalah rahasia antara seorang hamba dengan Rabbnya yang tidak ada orang
lain yang mengetahuinya. Amalan puasa berasal dari niat batin yang
hanya Allah saja yang mengetahuinya dan dalam amalan puasa ini terdapat
bentuk meninggalkan berbagai syahwat. Oleh karena itu, Imam Ahmad dan
selainnya mengatakan, “Dalam puasa sulit sekali terdapat riya’ (ingin
dilihat/dipuji orang lain).” Dari dua alasan inilah, Allah menyandarkan
amalan puasa pada-Nya berbeda dengan amalan lainnya.
Sebab Pahala Puasa, Seseorang Memasuki Surga
Lalu dalam riwayat lainnya dikatakan, “Allah
‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Setiap amalan adalah sebagai
kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku.”
Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan, “Pada
hari kiamat nanti, Allah Ta’ala akan menghisab hamba-Nya. Setiap amalan
akan menembus berbagai macam kezholiman yang pernah dilakukan, hingga
tidak tersisa satu pun kecuali satu amalan yaitu puasa. Amalan puasa ini
akan Allah simpan dan akhirnya Allah memasukkan orang tersebut ke
surga.”
Jadi, amalan puasa adalah untuk Allah
Ta’ala. Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang pun mengambil
ganjaran amalan puasa tersebut sebagai tebusan baginya. Ganjaran amalan
puasa akan disimpan bagi pelakunya di sisi Allah Ta’ala. Dengan kata
lain, seluruh amalan kebaikan dapat menghapuskan dosa-dosa yang
dilakukan oleh pelakunya. Sehingga karena banyaknya dosa yang
dilakukan, seseorang tidak lagi memiliki pahala kebaikan apa-apa. Ada
sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa hari kiamat nanti antara amalan
kejelekan dan kebaikan akan ditimbang, satu yang lainnya akan saling
memangkas. Lalu tersisalah satu kebaikan dari amalan-amalan kebaikan
tadi yang menyebabkan pelakunya masuk surga.
Itulah amalan puasa yang akan tersimpan
di sisi Allah. Amalan kebaikan lain akan memangkas kejelekan yang
dilakukan oleh seorang hamba. Ketika tidak tersisa satu kebaikan
kecuali puasa, Allah akan menyimpan amalan puasa tersebut dan akan
memasukkan hamba yang memiliki simpanan amalan puasa tadi ke dalam
surga.
Dua Kebahagiaan yang Diraih Orang yang Berpuasa
Dalam hadits di atas dikatakan, “Bagi
orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan
ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.”
Kebahagiaan pertama adalah ketika
seseorang berbuka puasa. Ketika berbuka, jiwa begitu ingin mendapat
hiburan dari hal-hal yang dia rasakan tidak menyenangkan ketika
berpuasa, yaitu jiwa sangat senang menjumpai makanan, minuman dan
menggauli istri. Jika seseorang dilarang dari berbagai macam syahwat
ketika berpuasa, dia akan merasa senang jika hal tersebut diperbolehkan
lagi.
Kebahagiaan kedua adalah ketika seorang
hamba berjumpa dengan Rabbnya yaitu dia akan jumpai pahala amalan puasa
yang dia lakukan tersimpan di sisi Allah. Itulah ganjaran besar yang
sangat dia butuhkan.
Allah Ta’ala berfirman,
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا تُقَدِّمُوا لأنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا
“Dan kebaikan apa saja yang kamu
perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi
Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar
pahalanya.” (QS. Al Muzammil: 20)
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya).” (QS. Ali Imron: 30)
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” (QS. Az Zalzalah: 7)
Bau Mulut Orang yang Berpuasa di Sisi Allah
Ganjaran bagi orang yang berpuasa yang disebutkan pula dalam hadits di atas , “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”
Seperti kita tahu bersama bahwa bau mulut
orang yang berpuasa apalagi di siang hari sungguh tidak mengenakkan.
Namun bau mulut seperti ini adalah bau yang menyenangkan di sisi Allah
karena bau ini dihasilkan dari amalan ketaatan dank arena mengharap
ridho Allah. Sebagaimana pula darah orang yang mati syahid pada hari
kiamat nanti, warnanya adalah warna darah, namun baunya adalah bau
minyak kasturi.
Harumnya bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah ini ada dua sebab:
[Pertama] Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya bahwa puasa adalah rahasia antara seorang hamba
dengan Allah di dunia. Ketika di akhirat, Allah pun menampakkan amalan
puasa ini sehingga makhluk pun tahu bahwa dia adalah orang yang gemar
berpuasa. Allah memberitahukan amalan puasa yang dia lakukan di hadapan
manusia lainnya karena dulu di dunia, dia berusaha keras
menyembunyikan amalan tersebut dari orang lain. Inilah bau mulut yang
harum yang dinampakkan oleh Allah di hari kiamat nanti karena amalan
rahasia yang dia lakukan.
[Kedua] Barangsiapa yang
beribadah dan mentaati Allah, selalu mengharap ridho Allah di dunia
melalui amalan yang dia lakukan, lalu muncul dari amalannya tersebut
bekas yang tidak terasa enak bagi jiwa di dunia, maka bekas seperti ini
tidaklah dibenci di sisi Allah. Bahkan bekas tersebut adalah sesuatu
yang Allah cintai dan baik di sisi-Nya. Hal ini dikarenakan bekas yang
tidak terasa enak tersebut muncul karena melakukan ketaatan dan
mengharap ridho Allah. Oleh karena itu, Allah pun membalasnya dengan
memberikan bau harum pada mulutnya yang menyenangkan seluruh makhluk,
walaupun bau tersebut tidak terasa enak di sisi makluk ketika di dunia.
Inilah beberapa keutamaan amalan puasa.
Inilah yang akan diraih bagi seorang hamba yang melaksanakan amalan
puasa yang wajib di bulan Ramadhan maupun amalan puasa yang sunnah
dengan dilandasi keikhlasan dan selalu mengharap ridho Allah. Semoga
kita dapat meraih beberapa keutamaan di atas dari amalan puasa Ramadhan
yang kita lakukan nanti. Semoga Allah memberi kita selalu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang thoyib dan amalan yang diterima.
[Pembahasan ini disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, 268-290]
Kamis, 11 Juli 2013
DO’A-DO’A DI BULAN RAMADHAN
- Istighfar dan Doa di Waktu Sahur :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran:17). “Dan di waktu-waktu sahur (akhir malam) mereka memohon am-pun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat:18).
Apabila Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mendapati waktu sahur beliau membaca doa:
- Doa Berbuka Puasa :
- Doa Sebelum Makan atau Berbuka :
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca:
( Ket: Tidak ada tambahan kata Ar-Rahman Ar-Rahim, cukup “Bismillah”)
Apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca
- Doa Sesudah Makan atau Berbuka
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran:17). “Dan di waktu-waktu sahur (akhir malam) mereka memohon am-pun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat:18).
Apabila Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mendapati waktu sahur beliau membaca doa:
– سَمِعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللَّهِ وَحُسْنِ بَلَائِهِ عَلَيْنَا رَبَّنَا صَاحِبْنَا وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذًا بِاللَّهِ مِنْ النَّارِ
“Semoga ada yang memperdengarkan pujian kami kepada Allah atas nikmat dan cobaan-Nya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, dampingilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api Naar.” (HR: Muslim 2718 dari hadits Abu Hurairah).- Doa Berbuka Puasa :
– ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ.
“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, insya Allah.” (HR: Abu Dawud, dan Al-Hakim dan beliau menshahihkannya, serta disetujui oleh Adz-Dzahabi dan Ibnu Umar. Lihat Shahih Al-Jami’).- Doa Sebelum Makan atau Berbuka :
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca:
– بِسْمِ اللهِ-
(“Bismillah”)( Ket: Tidak ada tambahan kata Ar-Rahman Ar-Rahim, cukup “Bismillah”)
Apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca
– بِسْمِ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ.
(HR. Abu Dawud 3/347, At-Tirmidzi 4/288, lihat kitab Shahih At-Tirmidzi).- Doa Sesudah Makan atau Berbuka
– الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ.
“Segala puji bagi Allah yang memberi makan ini kepadaku dan yang memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.” (HR. Penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/159).Selasa, 09 Juli 2013
MARHABAN YA RAMADHAN
Minggu, 30 Juni 2013
ARTI WALL (DINDING) PADA FACEBOOK
Adab-Adab Berfacebook
Berikut ini dilampirkan adab-adab
mengenai perilaku ataupun sikap yang harus dilakukan dalam menggunakan
jaringan Facebook, yang merupakan media terbesar yang sedang populer di
lingkup kehidupan kita.
1. Sopan.
Baik di dunia nyata maupun dunia maya,
bila anda ingin berkenalan tentunya harus sopan dan jujur. Ketika
berteman dengan teman-teman atau sahabat lainnya, janganlah
melupakan peran teman anda sebagai penghubung anda
yang bisa menjelaskan bahwa anda mengetahui profil mereka melalui teman anda. Rosulullah bersabda,
“Kamu semua tidak mungkin dapat
bergaul dengan orang lain dengan menggunakan hartamu saja, tetapi
hendaklah seseorang dari kamu semua itu bergaul dengan mereka, dengan
muka yang berseri-seri dan berakhlak yang baik”
(HR Thabrani, Baihaqi dan lain-lain).
Rosulullah juga bersabda, “Sayapun suka juga bersendagurau, tetapi saya tidak akan mengucapkan melainkan yang hak.” (HR Thabrani dan Khatib).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa
Rosulullah mengajarkan dalam pertemanan berlaku sopan dan jujur dalam
arti sopan dengan bermuka berseri-seri dan berakhlak yang baik, serta
bila bersendagurau berlakulah mengucapkan yang hak atau jujur.
2. Janganlah berkomentar yang berkaitan dengan gagalnya hubungan anda.
Bila anda sedang patah hati atau putus
cinta atau kesal setengah mati karena sesuatu hal atau kekasih pergi
dengan perempuan lain, sebaiknya simpan saja di ruangan pribadi
anda. Janganlah mengubarnya di jejaring ini (diungkapkan dalam status).
Jika ingin mendapatkan simpati atau menumpahkan unek-unek kekesalan
anda, teleponlah teman atau sahabat. Janganlah bertanya pada orang-orang
di dunia maya yang diakses oleh orang banyak. Biasanya seseorang yang
kesal atau gagal dalam sesuatu hubungan mengucapkan kata-kata yang
kotor, kata-kata yang rendah dan bila diucapkan secara langsung dengan
suara yang keras dan memaki-maki. Untuk itu, Rosulullah bersabda,
“Jauhilah kamu semua akan kata kotor,
karena Allah tidak suka kepada kata kotor atau yang menyebabkan
timbulnya kata kotor dari orang lain.” (HR Nasai, Hakim dan Ibnu Hibban).
“Seorang mukmin bukanlah tukang pemberi celaan, tukang melaknati orang, tukang berkata kotor atau berkata rendah” (HR Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah itu tidak suka
kepada orang yang kotor katanya, yang menyebabkan timbulnya kata-kata
kotor dari orang lain, juga yang suka bersuara keras (berteriak-teriak)
di pasar-pasar.” (HR Ibnu Abiddunya dan Thabrani).
Bersambung...
Bersambung...
Sabtu, 29 Juni 2013
Mengambil Hikmah
Bila saya memiliki sekolah, saya hanya memberi angka rata-rata kepada
mereka yang mampu menjawab semua soal ujian dengan benar, namun mereka
tak lebih hanya burung beo yang menghafal. Sebaliknya, saya akan memberi
angka tertinggi kepada mereka yang membuat kesalahan tapi mampu
menjelaskan mengapa kesalahan itu bisa terjadi, apa hikmah yang mereka
peroleh dari kesalahan itu.
Melangkahkan Kaki
Ketika kita berjalan, saat melangkah satu kaki ke depan, kita mengangkat kaki belakang kita. Dengan cara yang sama, begitu pula seharusnya kita meninggalkan hari kemarin dan fokus pada hari ini.Jumat, 28 Juni 2013
Pemkab ‘Jual’ Teleng Ria Rp 15 M
KOTA – Rencana
swastanisasi Pantai Teleng Ria, Pacitan yang ditarget mulai 1 Juli nanti
tampaknya bakal meleset. Pasalnya, proses yang dijalankan pemkab hingga
kini masih berkutat pada penyusunan dokumen lelang. Seperti,
penghitungan luasan lahan kawasan lokasi wisata itu yang bakal
dikerjasamakan dengan pihak ketiga. ‘’Masih perlu dikoordinasikan. Kalau
memang belum ada kesepatan, rencana pelelangan akan mundur,’’ kata
Mulyono, Sekda Pacitan, kemarin (22/6).
Koordinasi itu, lanjutnya, tidak hanya
di internal pemkab. Tetapi, juga melibatkan kalangan DPRD dan tokoh
masyarakat. Salah satu yang dibahas tentang pengurangan luasan lahan
yang akan diswastanisasikan. Jika sebelumnya PT El John Tirta Emas
Wisata mengelola 30 hektar, maka kawasan yang dikelola pihak ketiga
selanjutnya kurang dari luasan tersebut.
Dengan begitu, nilai investasi yang
sebelumnya dipatok lebih dari Rp 20 miliar bakal ditekan. Sesuai
perhitungan tim teknis pemkab, besaran uang yang bakal ditawarkan ke
pengusaha Rp 15 miliar. Uang sebanyak itu untuk membangun sejumlah
fasilitas di kawasan Pantai Teleng Ria. Antara lain, Hotel Happy Bay
yang saat ini mangkrak dan vila. ‘’Mudah-mudahan, dalam pertemuan dengan
DPRD dan tokoh masyarakat yang direncanakan minggu depan konsep ini
bisa diterima,’’ ujar Mulyono kepada Jawa Pos Radar Pacitan.
Menurut dia, jika konsep sudah diterima
pemkab akan meneruskan tahapan penawaran. Yakni, mengumumkan lelang
melalui media massa nasional. Dalam masa tersebut tersebut diharapkan
minimal ada lima pengusaha yang tertarik ikut tender. Kemudian,
mendaftar sebagai peserta lelang sebagai calon pengelola Pantai Teleng
Ria.
Disinggung tentang target mendapat
pemenang tender, Sekda tidak banyak berkomentar. Namun, pemkab
berkeinginan agar tahap itu bisa berakhir Agustus nanti. Dengan begitu,
pihak swasta bisa segera menjalankan kegiatan usahanya. ‘’Harapannya,
sebelum lebaran sudah ada pihak ketiga yang mengelola. Agar tidak
kehabisan momentum masa libur Lebaran,’’ tegasnya.
Diketahui, sejak kongsi antara pemkab
dengan PT EL John Tirta Emas Wisata berakhir 15 Mei lalu, untuk masuk ke
kawasan Pantai Teleng Ria hanya ditarik retribusi parkir. Untuk bus Rp
5.000, mobil sebesar Rp 2.000 dan sepeda motor Rp 1.000. Ini sesuai
Perda Nomor 21/2011 tentang parkir khusus di lokasi wisata.
Sebab, aset tersebut kembali ke Pemkab
Pacitan. Karena itu, sejumlah satuan kerja terlibat dalam pengamanan
aset tersebut. Di antaranya, petugas Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda
dan Olahraga kebagian tugas menarik retribusi di pintu keluar pantai.
Awak dari BPBD ketiban sampur untuk mengamankan pantai.Sumber:
http://www.radarmadiun.info/blog/2013/06/pemkab-jual-teleng-ria-rp-15-m/
Rabu, 26 Juni 2013
BELAJAR DARI POHON YANG MEYEMBUHKAN
Mustahil kita akan dicintai, mendapat simpati dan dihargai orang lain tanpa terlebih dahulu memberikan penghargaan pada mereka. Orang lain akan menempatkan diri termasuk menghargai kita sesuai apa yang kita berikan padanya. Kita memberi senyum orang lain akan membalasnya dengan senyum. Kita memberikan penghormatan, mereka akan hormat pada kita.
“Kita tidak selalu mendapatkan apa yg kita sukai, karena itu kita harus berusaha menyukai apapun yang kita dapatkan.”
Sahabat, tetaplah ingat pada masa-masa sulit beserta orang-orang yang berjasa membuat kita bertahan dan bangkit. Pelihara memori indah saat kita ditimpa ujian dan bersama siapa kita saat itu. Dan ketika badai kehidupan berlalu dan kita sudah berlabuh di dermaga kesenangan, ajaklah mereka untuk menikmati keindahan dunia bersama-sama, sama seperti ketika menikmati gelapnya dunia.
Empati tertinggi adalah menahan mulut untuk diam saat tergoda ingin bereaksi, memberi saran dan berbagi cerita. Mendengarkan adalah bentuk “sunyi emas” yang dibutuhkan dalam persahabatan
Ada orang yang tidak bisa membedakan antara sibuk dan produktif. Mereka adalah kincir angin yang berujud manusia, bekerja keras namun sebenarnya hasilnya sedikt (Caroline Donnelly)
Kesempatan untuk berbuat sesuatu yang hebat dan istimewa mungkin sangat langka, namun peluang berbuat kebaikan selalu ada setiap hari.Hal yang harus kita raih adalah kebaikan untuk mendapat pujian Tuhan bukan pujian manusia.
Segala yang berlebihan akan berakhir dengan Kekecewaan, apalagi berlebihan berharap pada manusia yang lemah, sering lupa dan salah. DIA lah harapan tak bertepi, muara tempat sirnanya kegundahan, pantai berlabuhnya kekecewaan. Hari ini masih terbentang waktu menghapus kecewa. Semangat beraktivitas, Sahabat, harapan dari-Nya selalu ada
Kebahagiaan ada di dalam hati, bukan tampilan luar. karenanya Kebahagiaan tidak tergantung pada apa yang kita miliki, tetapi pada apa yang kita perbuat. Selamat Menghirup Segarnya pagi dengan Semangat untuk Bahagia bersama keluarga.
Ketika pohon terakhir sudah hangus, sungai terakhir telah tercemar berat, burung terakhir telah tertembak, kita baru menyadari uang tidak bisa membeli semuanya.
Ketika satu kesempatan telah tertutup, sebenarnya kesempatan lain akan datang dalam bentuk yang lain. Sebagian orang sering terpaku terlalu lama pada kesempatan yang telah tertutup, kemudian begitu dalam menyesalinya. Sahabat, selalu ada pintu kesempatan lain yang terbuka untuk kita memperbaiki diri dan mendapat karunia yang lebih baik dari-Nya.
“Bangkit adalah urusan jiwa. Bukan keadaan yg mengungkungnya. Sedalam apapun luka tersisa, sesulit apapun keadaan yg melilit, siapapun yg punya jiwa merdeka, akan mudah untuk bangkit. Semangat Pagi, Sahabat, bangkit menggapai karunia-Nya.”
Keputusan tidak bisa langsung dianggap “TERBAIK” atau “TERBURUK”, yang penting dilaksanakan saja dengan sungguh-sungguh dan terima konsekuensinya. Seperti menanam pohon, tak tahu kita akan bisa memanen atau tidak, yang penting rawat saja pohon itu dengan baik dan berharap pohon itu membuahkan manfaat. Seiring waktu keputusan itu akan membuahkan bukti.
Kemarin sudah jadi kenangan, esok masih sebuah mimpi. Pagi ini adalah kenyataan hidup. Semangat pagi dalam melukis kisah indah yang nyata.
Jika engkau bertanya kepada seorang baik dan mulia, maka biarkannya ia berfikir, sebab ia tidak berfikir kecuali yang terbaik.
Dan jika engkau bertanya kepada seorang yang buruk (tercela), maka segerakan, agar wataknya tidak memberi isyarat kepadanya untuk berkata: “Jangan lakukan”!(Seorang Bijak Ditanya : Ust Musyaffa AR)
Jangan Mengeluh! Sebab mengeluh -apalagi pada sesama tak berdaya- adalah cara termudah membuat kelam setitik jadi gelap semesta. #NtMS (@salimfillah)
Semoga kita tidak meletakkan doa di dalam jiwa-jiwa yang kalah, yang hanya memohon pada Tuhan setelah lelah menghadapi permasalahan hidup. Semoga termasuk yang segera melafalkan doa-doa sejak awal kita bercengkrama dengan masalah atau sejak masalah itu belum muncul.
“Kamu bukanlah orang yang jujur dan bukan pula orang yang bersahabat dengan orang-orang yang jujur. Akan tetapi, saya dan kamu serta orang lain adalah orang-orang yang berdosa dan tidak karuan. Oleh karenanya, janganlah kamu menunggu kesempurnaan dari temanmu, begitu juga janganlah ia mengharapkan kamu sempurna.”
“Akan tetapi, kamu bersalah dan ia pun bersalah. Dan sepatutnya kamu memaafkan dan ia pun memaafkan. Jika tidak, maka tidak akan terjalin persahabatan dan tidak ada kebaikan dalam persahabatan ini. Barangsiapa yang menyiarkan kejelekanmu dan menyingkap rahasia darimu di saat marah, maka ia tercela, dan janganlah bersahabat dengannya. Ia tidak amanah, maka kamu tidak akan aman darinya.”
(KETIKA POHON BERSUJUD’s Quote)
Saat pohon disakiti, ia tetap memberikan cintanya. Manusia membuang kotoran di balik pohon, ia tetap memberikan kesejukan dan menetralisir bau lewat kelembaban tanah dan bunga yang wangi. Manusia melemparnya dengan batu, ia membalas dengan buah dan bunga. Manusia melukai dan mencongkel batangnya, ia membalas dengan getah dan buah yang lebat. Itulah pohon. (KETIKA POHON BERSUJUD’s Quote)
Tuhan menciptakan cacing untuk makanan burung-burung. Cacing itu tak pernah Tuhan lemparkan langsung ke sarang burung. Cacing itu tersimpan dan hidup di dalam tanah dan burung-burung harus berjuang keras meraihnya. Burung-burung bekerja sangat bersemangat. Mereka tak ingin disantuni bahkan oleh sesamanya. Mereka bekerja sangat serius sebagai bukti ketundukan pada-Nya.
Suatu hari, di dalam sebuah rumah tangga terjadi pertengkaran yang sengit antara suami istri. Sang suami berkata kepada istrinya dengan kemarahan yang luar biasa seraya berkata: “Sungguh aku akan menjadikan kamu menderita dan celaka!!!”. Dengan suara lirih istrinya menjawab: “Kamu tidak akan pernah bisa mencelakakanku sebagaimana kamu tidak bisa membahagiakanku!”. Dengan nada heran sang suami balik bertanya: “Mengapa tidak bisa?”. Istrinya menjawab dengan tegas dan yakin: “Sekiranya kebahagiaan itu hanya berkaitan dengan uang belanja dan perhiasan, niscaya kamu bisa menghentikan. Akan tetapi kebahagian itu hanya ada pada suatu yang dimana kamu dan semua manusia tidak akan pernah menguasainya.” Dan dengarkan baik-baik: “Sesungguhnya kebahagianku ada dalam imanku, sementara imanku ada dalam relung hatiku dan hatiku hanya ada dalam genggaman Rabbku.”
Sungguh mulia manusia yang mengakar. Ia bersembunyi dan tidak bernafsu menonjolkan diri karena jasanya. Ia lebih memilih terpendam untuk menjadi bermanfaat. Seperti akar. Tak terlihat, sering tak dianggap, namun justru memberikan tetes demi tetes kesuksesan lebih besar. (POHON INSPIRASI’s Quote)
Belajar dari Pepaya : Pahit daunnya tapi kaya manfaat. Pengalaman pahit sangat bermanfaat dalam melahirkan kebijaksanaan dalam bersikap, ketenangan menghadapi masalah, kejernihan berpikir, memperlembut perilaku dan menambah inovasi dan kreatifitas kerja.
Mendengar lebih sulit daripada melihat. Tidak semua orang mampu mendengar. Apalagi meyakini dari apa yang didengarnya. Orang lebih suka melihat dan berbicara. Pemimpin yang punya “pendengaran” baik akan mampu merasakan kepedihan hati, rintihan perasaan, kesakitan tak terungkap, keluhan terpendam dan rasa yang tertahan dari rakyatnya. Selamat Kamis penuh Optimis. Mendengar dengan hati alam sekitar yang begitu manis
Maraknya pelanggaran etika, moral dan hukum salah satunya disebabkan dorongan budaya hedonisme, budaya yang mengejar kesenangan dan gaya hidup glamour. Akhirnya banyak orang menempuh segala cara agar bisa hidup mengikuti gaya hidup bermewah-mewahan. Semoga kita bisa terhindar dari mereka yang menjadi isu publik dengan tetap menjadikan kebahagiaan jiwa sebagai tujuan hidup, bukan kesenangan materi.
Visi terluas dan terjauh dari membangun kehidupan keluarga ; Membangun peradaban dan membangun rumah di surga. Keluarga adalah karir tertinggi kita, tak ada pensiun, tak terputus hasilnya dan menentukan dimana tempat kita kelak sesudah mati
(Kematian) seorang manusia ahli dosa akan menjadikan manusia, negeri, pepohonan dan binatang terlepas (dari kerusakan akibat maksiatnya). (HR.
Bukhari dan Muslim). Makna sebaliknya, hewan, pepohonan, manusia dan bumi merasa kehilangan dan bersedih ditinggal oleh orang yang baik dan beriman yang senantiasa melestarikan bumi.
Orang yang berputus asa, tak lebih hanya bangkai berjalan di permukaan bumi. Dia telah melupakan Sang Pencipta yang Maha Pengasih. Dia juga mengacuhkan bahwa ada orang lain yang bisa membantunya. Sungguh berbahaya bila putus asa menjangkiti manusia. Dia mati secara makna meski hidup secara biologis.
Mencintai seseorang adalah kepastian
Dicintai seseorang adalah hal yang penting
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Maha Cinta ialah segalanya bagi hidupmu
Yang memenangkan pertempuran bukan siapa yang membunuh paling banyak, tetapi siapa yang bertahan hidup lebih lama. Bertahan dan bersabar akan menundukkan serangan yang bertubi dan mengganas. Yang menghantam membabi buta akhirnya kehabisan tenaga dan mundur dengan malu.
Bila kita tidak bisa menjadi Kapten “kapal” kehidupan, jadilah anak buah kapal yang berdedikasi. Sahabat, jadilah yang terbaik dari dirimu sendiri!
Bila kita tak bisa jadi pohon besar yang menjulang di puncak bukit, jadilah semak-semak atau alang-alang yang melindungi lereng yang terjal dari longsor.
Sahabat, jadilah yang terbaik dari dirimu sendiri!
Sahabat, setiap saat kita telah mencatatkan kehidupan kita melalui amal-amal kita. Catatan hidup itu akan dibuka kelak saat kita harus menghadapi hari pembalasan. Pastikan kita memiliki catatan kehidupan yang indah dan berbuah surga.
Ujian adalah salah satu sarana introspeksi diri, apakah selama ini kita sudah serius membekali diri dengan ilmu dan persiapan lain untuk bisa lulus dari ujian atau tidak.
Sahabat, ada sisi kepahlawanan dalam diri kita jika kita mau melihat ke dalam hati. Kita tidak perlu takut dengan apa yang kita hadapi. Selalu ada jawaban jika kita mau menyelami jiwa kita. Dan gumpalan duka yang kita rasakan akan segera mencair. (Terjemah bebas – HERO – MC)
Orang yang bermental MEMBERI biasanya rajin bekerja dan produktif menghasilkan. Ketika mengalami kesulitan, dia berusaha keras menaikkan pendapatannya atau berhemat bukan berpikir untuk meminta atau meminjam.
Kebersamaan selalu dibingkai oleh saling memahami. Orang yang tak mau menengar dan memahami maka ia harus bersiap hidup tanpa teman
Kebaikan itu diliputi oleh banyak fitnah, bila hanya tahan dipuja-puji maka bersiaplah untuk hancur dicaci-maki
Saat hidup ini dijalani untuk diri sendiri kita merasakan waktu begitu cepat berputar. Namun bila hidup untuk melayani orang lain, terasa waktu begitu dinikmati dan tak lekas berlalu
Di Afrika Tengah, 80% penyebab penyakit disebabkan oleh sanitasi dan air yang kotor. Kematian akibat dampak air kotor lebih banyak daripada kematian akibat peperangan (di Afrika Tengah perang saudara terus berkecamuk)
Ada dialog bagus antara Ayah dan Anak dalam Film Alice in Wonderland :
Alice : “Ayah saya takut, saya dianggap gila” (karena mengimajinasikan sesuatu di luar jangkauan)
Ayah : “Ayah beritahukan sebuah rahasia. Semua orang terbaik biasanya dianggap begitu.”
Sahabat, tetaplah ingat pada masa-masa sulit beserta orang-orang yang berjasa membuat kita bertahan dan bangkit. Pelihara memori indah saat kita ditimpa ujian dan bersama siapa kita saat itu. Dan ketika badai kehidupan berlalu dan kita sudah berlabuh di dermaga kesenangan, ajaklah mereka untuk menikmati keindahan dunia bersama-sama, sama seperti ketika menikmati gelapnya dunia.
Ketika kita lelah dan mengeluh tentang pekerjaan, cobalah mengingat pada para pengangguran dan orang cacat dimana mereka sangat berharap punya pekerjaan seperti kita
Cinta sejati bukan terletak pada apa yang dilakukan lalu diketahui orang lain, tapi pada apa yang dilakukan namun tidak diketahui orang lain.
Kita yakin, ada jiwa kepahlawanan dalam diri kita yang tetap menjaga kita dalam kejujuran, memberi kekuatan dan kemuliaan. Semua itu akan membuat kita mati dengan bangga. Bahkan terkadang kita harus teguh dan memberikan sebagian besar milik kita. Bahkan kita harus merelakan mimpi kita untuk orang lain. (Spiderman Quotes)
Ibu, kau mengajarkan aku bagaimana sikap dan perbuatan itu lebih bermakna daripada kata-kata. Kau selalu ingin menutupi kemuliaanmu dengan kata-kata yang merendah. Kau telah mewujudkan cinta bukan dari kata-kata, tapi cinta dari hati, sikap dan perbuatan. Bukan cinta palsu yang diumbar lewat kata-kata berbunga dan manis tapi terasa pilu dan menusuk hati karena gersang dari sikap dan perilaku kasih sayang.
Sahabat, cinta tak membutuhkan syarat apapun. Cinta tak peduli kondisi. Baik atau buruk, sempurna atau cacat, pintar atau terbelakang, sehat atau sehat, bila cinta bersemayam dalam hati kondisi itu tak merubah kadar cinta sedikitpun. Cinta kadang tumbuh subur dalam keterbatasan. Cinta seringkali bersemi saat duka mendera. Cinta justru mekar dan mewangi tatkala ujian menimpa.
Belajar dari keluarga kuli angkut di Tanjung Priuk yang saling membantu antar keluarga meski mereka dalam keterbatasan. Ini menguatkan hasil penelitian bahwa orang yang hidup dalam keterbatasan memiliki empati lebih besar daripada orang yang berkelebihan.
Cinta memang tak pernah bisa ditelusuri secara logika. Cinta berjalan tak linear dengan analisa ilmiah. Ia menembus batas akal dan mematahkan dugaan umum. Ia sering mendobrak kebiasaan dan kewajaran.
Tidak ada mati mendadak, karena kematian sudah ditentukan waktunya oleh-Nya. Jadi sekuat apapun kita menghindari kematian, dia akan datang, baik saat sehat maupun sakit, senang atau susah, tersembunyi atau terbuka. Tak ada usaha apapun yang bisa memperlambat dan mempercepat kematian.
Sahabat, perlu energi yang sangat besar untuk memelihara kebencian dalam diri kita. Kebencian akan mengungkung hidup kita. Bahkan kebencian yang terpendam bisa mendatangkan penyakit-penyakit fisik seperti kanker dalam hidup kita. Sedangkan memaafkan dapat merubah masa lalu menuju harapan masa depanmu yang lebih cerah.
Sahabat, mungkin kita pernah membaca aturan sederhana tentang kebahagiaan:
1. Bebaskan diri dari segala kebencian
2. Bebaskan diri dari segala kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Memberi lebih banyak
5. Berharap lebih sedikit
6. Tesenyumlah
7. Ibadah bukan beban tapi kebutuhan, jadi lebih harmonislah dengan Tuhan.
Sahabat, jadikan orang yang kita kasihi seperti melati dan mawar, meski sudah layu dan berubah warna namun wanginya masih semerbak. Meski teman kita dirundung masalah, diterpa ujian dan diterjang cobaan atau tidak memiliki kehidupan ideal dari fisik, harta dan keluarga, carilah ”wangi” kebaikannya, pasti kita akan dapat ,menciumnya bila hati kita terbuka lapang.
Jangan biarkan masalah menumpuk dan mengganggu tugas lain. Tuntaskan segera satu masalah sehingga pikiran dan hati kita bersih dan siap menuntaskan pekerjaan lainnya.
Kebahagiaan bisa merupakan kumpulan tindakan kecil dan singkat kita seperti senyuman yang tulus, kecupan pada kening anak sebelum tidur atau berangkat sekolah, ucapan terima kasih, wajah yang ramah, pujian tulus, berprasangka baik dan tindakan lain. Adakah tindakan ringan lain yang mendatangkan kebahagiaan?
Orang yang paling berbahagia adalah yang menghargai kebaikan saudaranya, senang ketika saudaranya mendapatkan kesenangan seolah kesenangan itu dirasakannya sendiri.
Sahabat sejati seyogyanya dapat saling memberikan kemanfaatan satu sama lain. Ia tak ingin hanya menerima dari sahabatnya, namun ia juga berkeinginan untuk dapat memberi manfaat pada sahabat yang telah banyak membantunya. Ia tak ingin hanya memanfaatkan, namun juga mampu bermanfaat.
Keinginan untuk menang itu penting, tapi kemauan untuk mempersiapkannya adalah paling penting
Sebenarnya tidak ada lift yang mengantar kita secara cepat menuju puncak sukses. Kita harus menaiki tangga setapak demi setapak.
Terbangkan layang-layangmu setinggi-tingginya seperti halnya kau terbangkan semua impianmu. Tapi ingat, pegang erat benang di tanganmu agar tak kehilangan arah dalam menggapai hasratmu.
Seandainya setiap makhluk diminta untuk membalas perlakuan zhalim manusia, maka pohonlah yang paling layak membalas. Banyak pohon-pohon ditebas, ditebang, dipaku, dicabut, dibakar tanpa rasa kasihan. Beruntung Allah menciptakan mereka sebagai makhluk paling pemaaf di dunia.
Resep sederhana menjadi bahagia (Anonymous) :
1. Membersihkan hati dari kebencian,
2. Membebaskan pikiran dari kekhawatiran
3. Memberi Lebih Banyak
4. Mengharap Lebih Sedikit
Kata-kata penting dalam hubungan manusia
Enam kata terpenting : ”Saya sungguh mengakui bahwa saya salah”
Lima kata paling penting : ”Kamu telah melakukan pekerjaan besar”
Empat Kata Paling penting : ”Bagaimana ini menurut kamu?”
Tiga kata paling penting : ”Bisa bantu saya ?”
Dua kata terpenting : ”Terima kasih”
Satu kata terpenting: ”Kita”
Satu kata yang paling tak penting : ”Saya”
Sahabat, jangan biarkan prasangka mengungkung hidup kita. Jangan biarkan prasangka tumbuh dan mengakar karena ia akan membunuh sikap baik kita. Sebaliknya, siramlah pohon prasangka baik kita agar tumbuh subur dan memberi keteduhan dan keindahan pada perilaku kita.
Padahal dengan berpegang pada kitab-Nya, kita bisa meraih semua kemudahan. Melalui petunjuk-Nya kita akan meraih kesuksesan. Dibalik kemulian ajaran yang tertulis dalam kitab-Nya tersimpan inspirasi da motivasi hidup yang tak pernah lekang oleh waktu dan situasi.
Pembuka aib orang lain sebenarnya telah membuka kelemahannya sendiri sebagai orang yang merasa paling benar, tidak bisa menjaga rahasia, egois dan tidak peduli perasaan orang lain.
Kita telah memiliki takdir masing-masing sesuai pilihan-Nya. Maka, sebaiknya kita tidak perlu memikirkan terlalu dalam ”mengapa ini terjadi pada saya” tapi merenunglah
”Apakah saya bisa meraih kebaikan dengan ujian yang diberikan oleh-Nya?.”
”Apakah saya sanggup memikul ujian kesenangan seperti mereka?”
”Apakah saya sanggup bertahan saat kesulitan mendera?”
Sahabat, kita barangkali hampir tidak ingat, saat meraih sukses, menggapai karir yang diimpikan, menduduki jabatan penting, sembuh dari penyakit kronis bahkan selamat dari kecelakaan maut dan sesuatu yang menyenangkan lainnya, hampir-hampir takkan pernah merenungkan bahwa mengapa semua itu terjadi pada kita? Mengapa kita yang sukses, bukan dia atau mereka? ”
Sahabat, orang tua kita, khususnya ibu, sangat pantas menjadi orang yang kita taati dan ikuti perintahnya setelah Tuhan. Tak ada upaya yang sanggup membalas pemberian mereka. Takkan pernah kita mampu memberikan jasa setara dengan jasa beliau. Sekaya dan sekuasa apa pun kita, mereka kita tempatkan lebih mulia di hadapan kita
Ibu, hampir tak pernah kudengar kau meminta sesuatu dariku. Padahal kau sangat berhak meminta dariku. Setelah apa yang kau berikan begitu tak terhingga, mengapa tidak pernah terucap sebuah permintaan dari lisanmu yang mulia.
Bukan hanya rumah saja yang perlu jendela
Tapi hati kita juga butuh jendela
Lihatlah diskitarmu
yang masih memerlukan cinta & tempat membuka rasa
Bukalah jendelamu
Bukalah hatimu
Ungkapan terima kasih sering dianggap sepele. Padahal, ungkapan terima kasih yang muncul dari hati akan dapat membesarkan hati dan merekatkan persahabatan yang paling berharga.
Bila kita merasa yang berterima kasih tapi tidak mengatakannya, ibarat sudah membungkus hadiah tapi tidak pernah diberikan.
Terima kasih kita pada-Nya…Alhamdulillah pagi yang sejuk dan damai
Bekerja dengan hati nurani tak akan berhenti setelah mendapat penghargaan. Bekerja mengikuti bisikan hati nurani tak perlu liputan dan selalu nyaman meski dalam sepi yang panjang.
Belajar dari Pohon yang Menyembuhkan
“Orang dengan karakter yang menyejukkan akan mampu mendinginkan emosi yang sedang memanas. Manusia dengan sifat peneduh akan mempu memberi energi empati pada sahabatnya sehingga ia menjadi tempat yang nyaman untuk menumpahkan perasaan dan mencari solusi.
Selasa, 25 Juni 2013
RUTE PACITAN
PETA / RUTE PACITAN
Untuk menuju Pacitan :
Via Surabaya ( Bandara Juanda ), selanjutnya dengan kendaraan darat dari Surabaya ke Pacitan + 340 km melalui Mojokerto - Jombang - Nganjuk - Madiun - Ponorogo - Pacitan dengan waktu tempuh + 6 jam.
Via Surabaya ( Bandara Juanda ), selanjutnya dengan kendaraan darat dari Surabaya ke Pacitan + 340 km melalui Mojokerto - Jombang - Nganjuk - Madiun - Ponorogo - Pacitan dengan waktu tempuh + 6 jam.
Via Yogyakarta ( Bandara Adisucipto ), selanjutnya dengan kendaraan darat sejauh + 108 km, melalui Wonosari - Pracimantoro - Giri belah - Punung - Pacitan dengan waktu tempuh + 3 jam.
Via Surakarta ( Bandara Adisumarmo ), selanjutnya dengan kendaraan darat sejauh + 110 km, melalui Sukoharjo - Wonogiri - Baturetno - Giriwoyo - Donorojo - Punung - Pacitan dengan waktu tempuh + 3 jam.
Jumat, 21 Juni 2013
LAMBANG DAERAH
1. DASAR HUKUM
- Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.
- Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 1968 Tentang Penggunaan Lambang Daerah.
- Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 1968 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Pacitan.
2. MAKNA LAMBANG DAERAH
Bentuk Gambar/ Lambang:
- Perisai Bersudut Lima. Melambangkan dasar
negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, “Pancasila” yang harus kita
pertahankan sampai akhir zaman. Karena Pancasila sebagai jiwa bangsa
Indonesia selaras dengan tuntutan budi nurani umat manusia di dunia ini.
- Garis merah dan putih yang melingkari separo perisai
Lambang Bendera Negara kita. Merah berarti berani dan Putih berarti suci, sebagai jiwa bangsa Indonesia, berani karena kesucian, didalamnya terkandung makna kebenaran, kebijaksanaan dan keadilan serta tidak meninggalkan dasar Dasar Negara Indonesia, Pancasila. Garis hitam melingkar dibagian bawah separo perisai (sebagai kelanjutan garis merah), berarti kebenaran.
- Tulisan “TATA PRAMANA HARGENG PRAJA”.
Makna dari tekad Pemerintah dan masyarakat Pacitan untuk menciptakan pemerintahan yang arif bijaksana serta mampu mengayomi dan mewujudkan masyarakat yang adil makmur, tata tentrem kerto raharjo di dalam wilayah yang dipenuhi bukit-bukit.
- Bintang Ketuhanan Yang Maha Esa, Sila Pertama dari Pancasila.
- Gunung Lima Menunjukkan bahwa geografi Pacitan. Dimana terletak Gunung Lima yang terkenal sebagai tempat bertapa/ bersemedi.
- Pintu gerbang dan Tugu Pahlawan Pacitan.
Mengingatkan kepada kita sebagai masyarakat Pacitan, kepada para pahlawan/patroit Pacitan yang telah gugur sebagai kusuma bangsa yang dulu telah gigih melawan kaum kolonial demi menegakkan kemerdekaan Nusa dan Bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi Sapta Marga yang dituliskan sebagai pohon kelapa berdaun tujuh di atas Tugu Taman Pahlawan.
- Laut Berombak Empat
Digambar melengkung (berbatas gambar rantai) yang menunjukkan letak geografi Pacitan ditepi teluk yang melengkung dan menjorok kedaratan.
Ombak digambar 4, gunung digambar 5 buah, padi berjumlah 17, dan kapas berjumlah 8, bila dirangkai menjadi 17-8-“45 adalah tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Rantai (Membatasi Laut).
Persatuan dan kesatuan masyarakat Pacitan khususnya dan Indonesia pada umumnya yang harus digalang.
- Ketela Pohon dan Bambu
Sebagai tanaman rakyat Pacitan, yang merupakan sumber penghidupan selama berabad-abad telah menghidupkan semangat juang dan kerja keras masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
- Padi dan Kapas
Padi adalah bahan makanan pokok, sedangkan kapas bahan sandang. Ini diartikan sebagai pengharapan seluruh rakyat Indonesia terwujudnya murah pangan dan sandang.
G E
O G R A F I
Kondisi
Fisik Wilayah Pacitan
Pacitan
merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang terletak
di bagian Selatan barat daya. Kabupaten Pacitan terletak di antara 110º
55'-111º 25' Bujur Timur dan 7º 55'- 8º 17' Lintang Selatan,
dengan luas wilayah 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha. Luas
tersebut sebagian besar berupa perbukitan yaitu kurang lebih 85 %,
gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah
Kabupaten Pacitan dan jurang terjal yang termasuk dalam deretan Pegunungan
Seribu yang membujur sepanjang selatan Pulau Jawa, sedang selebihnya
merupakan dataran rendah.
Dari
aspek topografi menunjukkan bentang daratannya bervariasi dengan kemiringan
sebagai berikut :
Bila
ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol
Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran Tuf dengan
Vulkan serta komplek Litosol Kemerahan yang ternyata di dalamnya banyak
mengandung potensi bahan galian mineral.
Pacitan
disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur
Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa dengan rentangan
sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah Pegunungan Seribu memiliki ciri khas
yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala
Milosen (dimulai sekitar 21.000.000 – 10.000.000 tahun silam). Endapan itu
kemudian mengalami pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang
paling muda dan paling singkat (sekitar 500.000 tahun silam – sekarang).
Gejala-gejala
kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada kala Plestosen, yaitu sekitar
1.000.000 tahun Sebelum Masehi. Endapan-endapan itu kemudian tererosi oleh
sungai maupun perembesan – perembesan air hingga membentuk suatu pemandangan
KARST yang meliputi ribuan bukit kecil. Ciri-ciri pegunungan KARST ialah
berupa bukit-bukit berbentuk kerucut atau setengah bulatan.
Bersamaan
dengan kala geologis tersebut, yakni pada zaman kwarter awal telah muncul di
muka bumi ini jenis manusia pertama : Homo Sapiens, yang karena kelebihannya
dalam menggunakan otak atau akal, secara berangsur-angsur kemudian menguasai
alam sebagaimana tampak dari tahap-tahap perkembangan sosial dan kebudayaan
yaitu dari hidup mengembara (nomaden) sebagai pengumpul makanan, menjadi
setengah pengembara/menetap dengan kehidupan berburu, kemudian menetap dengan
kehidupan penghasil makanan. Adapun tingkat kebudayaannya yaitu dari zaman
batu tua (Palaeolithicum), zaman batu madia (messolithicum), dan zaman batu
muda (neolithicum).
Letak
Geografis
Kabupaten
Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi
Jawa Tengah dan daerah Istimewa Jogyakarta merupakan pintu gerbang bagian
barat dari Jawa Timur dengan kondisi fisik pegunungan kapur selatan yang
membujur dari Gunung kidul ke Kabupaten Trenggalek menghadap ke Samudera
Indonesia.
Adapun
wilayah administrasi terdiri dari dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan
dan 166 Desa, dengan letak geografis berada antara 110º 55' - 111º 25'
Bujur Timur dan 7º 55' - 8º 17' Lintang Selatan.
Batas-batas
Administrasi :
Apabila
diukur dari permukaan laut, ketinggian tempat itu dapat dirinci sebagai
berikut :
Ditinjau
dari sudut geografisnya wilayah Kabupaten Pacitan seluas 1.389,8716 Km² atau
138.987,16 Ha sebagian besar tanahnya terdiri atas :
|
KONDISI WILAYAH
Wilayah
Kecamatan Nawangan terletak disebelah timur laut Kota Pacitan dan
merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah
dengan jarak Ibu Kota Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten Pacitan sejauh 24
Km. Sedangkan Desa yang terletak didaerah perbatasab yaitu : Desa
Gondang Mujing, Sempu, Nawangan Tokawi, Jetis Lor, Penggung, Pakis Baru
dan Desa Ngromo. Dengan batas wilayah sebelah utara Kecamatan Jatirogo,
Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri, sebelah Timur Kecamatan Bandar,
Sebelah selatan Kecamatan Arjosari dan sebelah Barat Kecamatan Karang
Tengah Kabupaten Wonogiri.
Kecamatan
Nawangan merupakan daratan tinggi dan pegunungan dengan luas 64,96 km
atau 48,98 dari wilayah kecamatan terletak pada ketinggian 500-1000 m
dpl, dan61,96 atau 51,02 % pada ketinggian lebih dari m dpl.
Faktor
iklim dan curah hujan di wilayah Kecamatan Nawangan dipengaruhi oleh
kondisi geografis yang sebagian besar terdiri dari perbukitan dan curah
hujan rata-rata berkisar 1.921 mm/tahun dan suhu udaraantara 22º C
sampai dengan 26º C.
Kondisi
Hidrologi di Wilayah Kecamatan dilalui oleh sungai yang berhulu
dibagian utara dan pada umumnya sungai-sungai tersebut digunakan untuk
keperluan PDAM.pengairan sawah, mandi dan cuci.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)